Ini merupakan sambungan dari “Naruto Gaiden : Pria dengan Sharingannya Part I” sobatmanga, selamat membaca Part II dan jangan lupa untuk klik tombol like dan share ya.
Terlihat lambang Uchiha disana, halaman berikutnya menunjukan bahwa lambang Uchiha tersbut terdapat pada punggung pakaian anak yang sebelumnya menyerang Sasuke.
"Bagaimana dengan Uchiha Sasuke?" tenya pria misterius yang berada di tempat libih tinggi dari anak Sharingan tadi. Si anak itu nampaknya sedang melapor padanya.
"Dia... Kuat... Sangat kuat..." Jawab si anak Sharingan.
".." Pria berjubah dan bertudung itu diam sejenak.
"Tapi dia membunuh Itachi" sahut bocah Sharingan. "Tak bisa dimaafkan... Bunuh saja dia." lanjutnya.
"Betul... Sasuke... Dia adalah aib dari kebanggaan keluarga Uchiha..." jawab pria berjubah,
Mata Sharinggan tomoe 3 si bocah berambut lancip kebelakang itu melebar.
Scene kembali pindah ke Sarada. Ia sedang bersama dengan ChouChou.
"Aku ingin melakukan perjalanan... Kau tahu, untuk menemukan orang tua asliku, ikutalah denganku Sarada!" pinta Chouchou kepada Sarada.
"!" Sarada agak terkejut.
"? Hah Ada apa?" Chouchou jadi sedikit bingung.
"Itu, itu dia!" Sarada menyadari sesuatu,
Wusshhh! Ada seekor elang terbang diatas desa.
Sarada melihat-lihat lagi foto tim Taka yang ia pegang, lalu bergegas berlari. "Aku akan mencari ayah dan memintanya untuk menceritakan semuanya padaku!" pikir Sarada sambil berlari.
"Dan jika tidak berhasil, aku akan cari dan bertanya dengan gadis berkacamata itu!" pikir Sarada sambil terus melihat foto Karin. "Aku yakin Shizune-san dan Nanadaime tau dia dimana..." Lanjut Sarada dalam pikirannya.
Di lain tempat Naruto dan penasihatnya, Shikamaru sedang berbocara di dalam ruangan Hokage.
"Shikamaru, berapa lagi pesanan ikat kepala untuk kelulusan?" tanya Naruto.
"Aku yang akan melakukannya... Kau..." jawab Shikamaru.
Tok! Tok! Tok! Ada suara ketukan di luar jendela. Itu adalah burung elang yang tadi.
"!" Naruto terkejut dan menoleh. "Ini Elang Sasuke..."
Di kaki kanan elang tersebut terikat gulungan yang nampaknya berisi pesan.
Naruto membuka kertas pesan itu, "Caranya sangat kuno ya..."
"Yeah, hmm, seluruh misinya berada di tempat dimana dia tidak bisa ngecas batre HPnya, jadi maklumilah..." jawab Shikamaru.
"! Ap-apa?" Naruto terkejut setelah membaca kertas pesan itu.
Sementara disebuah tempat ada Kakashi sendang mengangkat telepon. Nampaknya itu dari Naruto.
"Ada apa Naruto? Kan sudah kubilang aku sedang beristirahat..." Jawab Kakashi yang sedang mengenakan baju Kimono berpola Shuriken.
Kakashi yang masih mengenakan masker itu menutup matanya sejenak.
"Jadi kalau dia punya Sharingan... Artinya mungkin... Mereka adalah keturunan uchiha... Atau... Dia adalah salah satu percobaan Orochimaru..."
"Iya, iya, aku akan menyuruh Yamato untuk melihatnya sekarang, aku tahu dia dimana, yup, kalau begitu tunggu ya" lanjut Kakashi berbicara dalam telepon.
Tap! Tap! Tap! Sarada sampai di puntu gedung Hokage.
"Baik, kalau begitu ayo kita cari tahu dari Sasuke sendiri." ucap Naruto kepada Shikamaru sambil menutup teleponnya.
"Ayo kita temui Sasuke!" suara keras Naruto itu terdengar oleh Sarada yang sudah berada di depan pintu ruangan itu.
"Lalu pergi ke tempat Orochimaru. Aku akan meninggalkan Bunshinku disini, aku akan pergi sendiri kesana!" lanjut Naruto dengan suara keras.
"Tapi ujiaj kelulusannya hampir dimulai..." ucap Shizune yang teryata juga berada disana.
"Percikan api bisa menimbulkan kobaran api, atau kita akan terlambat. Lebih baik menghentikannya selagi kita bisa, kita akan berangkat sore nanti." ucap Shikamaru dengan bijak.
Swuushh! Jubah Hokage Naruto pakai.
"Aku harus mengikuti Nanadaime", pikir Sarada dalam posisi mengintai Naruto dan Shikamaru di hutan. Naruto hendak berangkat.
"Aku serahkan desa dan ujiannya padamu." perintah Naruto kepada Shikamaru.
"Yeah" jawab Shikamaru.
"Aku tak peduli dengan menjadi Ninja atau kelulusannya... Aku harus mencari tahu siapa diriki yanf sebenarnya...!" pikir Sarada menyembunyikan diri.
"Yoo! Hey, kau malah lebih antusias dariku, Sarada!" Chouchou tiba-tiba datang menghampiri Sarada.
"Ehh! Chouchou!"
"Apa?"
"Tahu tidak, aku punya firasat kalau papa asliku besar sekali! Mungkin aku akan mendekati semua yang besar-besar, bisa kan?" ucap Chouchou kepada Sarada.
Mulai berawan, jauh disana, dan juga apakah kacamatanya!?
EmoticonEmoticon