Selamat membaca komik “Naruto Gaiden : Pria dengan Sharingannya”versi teks. Semoga pembaca sobatmanga tidak lupa untuk mengklik tombol like dan share ya.
Scene berpindah pada Sasuke seorang diri berada di hutan. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu, ada seorang yang mengikutinya. Sasuke bersiaga dengan sharingan, namun tak ada apa-apa. Sasuke menonaktifkan sharingannya, lalu menghela nafas. Mungkin cuma perasaannya saja.
Ada sebuah kehadiran asing... Tapi tak ada yang tak bisa dilihat dengan mata orang ini!
Tapi tepat saat itu juga, ada orang muncul dan langsung menyerangnya dengan sabit bertali rantai.
Sasuke dengan sigap mampu menghindari serangan itu. Lalu ujung senjata lain dari rantai itu menyerang bagian tubuh Sasuke yang satunya lagi. Sasuke tak menghindar melainkan menahannya dengan pedang di tangan kanannya.
Sasuke membuat segel dengan satu tangan, ia mengaliri pedangnya dengan chakra listrik yang cukup kuat menyetrum musuhnya melalui perantara rantai itu. Jubah musuh jadi hancur akibat serangan itu.
Alangkah terkejutnya Sasuke, di balik jubah itu ternyata ada seorang anak barpakaian uchiha, lengkap dengan dua bola mata Sharingan.
"Kau..." Sasuke terkejut. "Siapa kau?" Tanya Sasuke.
Orang itu langsung membuat segel jutsu dan menghilang dibalik pusaran angin.
Scene berpindah ke tempat Shizune.
Tampak foto Tim Taka yang dipegang oleh Sarada, matanya terfokus pada Sasuke.
Sarada sedang duduk di sofa sambil memegang foto Tim Taka. Tiba-tiba terdengar suara Shizune.
"Aku mengerti... Barang berharga yang kau cari tadi adalah foto ayahmu..."Sarada terkejut, langsung menutupi foto itu.
"Yaitu benda dari jaman dulu sekali...", jawab Sarada.
"Aku bukannya punya pikiran yang aneh, tapi..." gumam Shizune pada Sarada.
Sarada terdiam, lalu kembali bicara. "Aku penasaran...""Seperti apa ayahku sekarang?"
Shizune terdiam, merasa kasihan pada Sarada.
"Kau belum pernah bertemu ayahmu sekalipun..." ucap Shizune. Kemudian Sarada berkata, "Um... Aku ingin bertanya sesuatu padamu Shizune-san, tapi jangan bilang-bilang ibu ya..."
Shizune terkejut. "T-tentu saja tidak kok!"
"Kalau begitu, ceritakan kejadian saat aku lahir!"
"Disana ada siapa? Siapa yang membantu persalinan? Jangan ada yang terlewatkan!"
"Ee..eee..",Shizune kebingungan mau menjawab apa.
Sarada kesal, "Ninja medis..."
"Kalian semua sama saja, termasuk kau Shizune-san!""Aku sudah mencari tahu sendiri, jadi aku tahu!"
"Tidak ada informasi apapun di rumah sakit Konoha tentang kelahiranku!"
Wajah Shizune tampak sedih.
"Tapi bukannya begitu..." ucap Shizune. "Apa yang membuatmu seperti ini?"
Sarada terdiam, kembali melihat foto Tim Taka, matanya tertuju ke Karin. "Orang ini..."
"Dia memakai kacamata yang sama sepertiku..."
Scene berpindah ke sebuah tempat makan. Ada Chouji, Karui, dan Chouchou sedang makan disana.
"Papa! Berhenti makan burger ukuran L di hadapanku!" Ucap Chouchou sangat kesal.
"Menurutku, pertanyaan yang paling tepat adalah kenapa kita makan makanan seperti ini sepagi ini?" ucap Karui. "Dan tidak ada yang salah kalau dia makan apapun yang dia mau. Semua orang juga akan mati kok." Tambahnya lagi."Tapi aku tak makan itu."
"Kau masih dalam pertumbuhan Chouchou, jadi makan yang banyak ya!" Jawab Chouji.
"Aku tuh sudah yang terbesar di antara anak-anak lain tahu!" Jawab Chouchou."Dan tolong jangan bicara seolah kalian semua yang menasihati, mama..."
Tiba-tiba Sarada menghampiri mereka. "Ah...Halo"
"Sarada?" Ucap Chouchou.
Mereka kemudian duduk berdua di meja lain."Hey Sarada, aku sedang memikirkan sesuatu.." ucap Chouchou. "Tapi jangan bocorin, janji?"
"Oke..Apa memangnya?" tanya Sarada.
"Aku...Rasanya mereka bukan orang tua asliku!" Jawab Chouchou.
Sarada memasang ekspresi bingung akan pernyataan Chouchou, "B-benarkah?.."
"Huh, sedang dramatik semua ya?" Tiba-tiba terdengar suara seorang anak laki-laki. "Kondisi kebanyakan gadis seusia kalian, mulai bertanya-tanya mengenai pengakuan harga diri..." tambahnya.
"Huh?" Chouchou tidak mengerti maksud anak ini.
"Tapi lagi-lagi tak terlalu penting kan?" tanya Mitsuki dengan sedikit tersenyum.
"Kau anak dari desa lain ya?" tanya Sarada sambil menoleh ke samping kiri.
"Aku Mitsuki. Kau Uchiha-san kan?", ia balik bertanya.
"Hey, kau merendahkan sekali! Seolah-olah kau begitu mengerti kerapuhan hati seoranggadis! Ya kan Sarada?" tanya Chouchou yang mulai terpancing emosi.
"Kau dari keluarga Akimichi ya? Kalian tahu, aku tak harus melihat kebanggaan keluargamu, jadi santailah!?" jawab Mitsuki.
Sarada merenung dan menunduk. "Bagaimana denganku... Apa aku benar-benar dari..." pikir Sarada.
Bersambung dulu ya sobatmanga, bersambung di part II.
EmoticonEmoticon