Naruto Gaiden : Hokage Ketujuh Dan Musim Semi Merah ( Part 2 )



Selamat membaca lanjutan dari part I sobatmanga, Naruto Gaiden : Hokage Ketujuh Dan Musim Semi Merah Part II”. Jangan sampai lupa untuk meng-klik tombol like dan share ya sobat manga.

"Atau mungkin malah aku yang kasihan ya...", Ucap Sai karena melihat Chouju Giga milik Inojin bukan bebentuk Harimau.
"Berlagak begitu... Kau keren, yah?" ucap Inojin. "Selera seni ayah kuno..." pikir Inojin.

"?? Huh?" Naruto menyadari sesuatu.

Dari jauh Sarada menoleh. Slappp! Dengan cepat ia sembunyi.

"Masih saja begitu ya, bodoh..." Sarada bicara di belakang Boruto.
"!" Boruto Kaget.
"Sttttttt!" Boruto menyuruh Sarada diam. Kemudian ia bersembunyi dibalik papan iklan didepannya.

"..." Sarada bingung.

Sreettt! Naruto datang, "Sarada!"
"! Hokage Ketujuh...!" Sarada menjawab gugup.

"Kau lihat Boruto?" tanya Naruto.
"..." Sarada hanya diam.
Sementara Boruto sambil cemberut masih bersembunyi dibalik papan iklan.

"Kesana!" Sarada menunjuk ke arah yang berlawanan dari tempat sembunyi Boruto.
"Makasih!" Naruto menoleh.

Tap! Tap! Naruto langsung berlari ke arah yang Sarada beritahukan.
"..." Sarada terdiam.
"Aku yang seharusnya bilang makasih, Sarada... Sudah lama sekali kami tidak main petak umpet, jadi aku takkan membiarkannya menemukanku dengan mudah!" ucap Boruto.

"Kau tahu, aku memecehkan rekor sebelumnya!" lanjut Boruto.
"Boruto, kenapa kau tidak..." tanya Sarada.
"Jika Nanadaime menggunakan Sage Mode, kau akan cepat ketahuan." ucap Shikamaru yang tiba-tiba berada di sana.

"!" Sarada terkejut.
"Aku tahu itu! Kalau papa serius tak ada rekor-rekoran dong dari awal!" ucap Boruto sambil bangkit dan menoleh kebelakang melihat Shikamaru dan Shikadai.

"Tidak tahu kejadiannya sih, tapi Hokage ada disini bersamamu. Padahal dia sedang sibuk." ucap Shikadai.
"itu hanya Bunshinnya, yang asli ada dikantornya kan?" jawab Boruro. "Oke saatnya membuat reor baru!" lanjut Boruto.

"!?" Tiba-tiba Boruto terkejut, begitu juga dengan Sarada.

Ternyata Shikamaru mengikat Boruto dengan jutsu bayangannya.

"Ahh, paman Shikamaru!!" ucap Boruto
"Yeah.. Jurus bayangan" ucap Shikdai

"Aku tak bisa bergerak!"
"Jangan buat masalah lagi Boruto, Hokage itu orang yang sibuk, begitupun aku, perantaranya."

"Sial!" ujar Boruto kesal
"Ahahahaha!" Shikadai tertawa.
"Meskipun semua bilang begitu, kau mirip sekali dengan Naruto waktu kecil" ucap Shikamaru

"Shikadai.. temuilah klon Hokage." perintah Shikamaru
"Eh kenapa harus aku?! Menyedihkan sekali" jawan Shikadai
"... Huh... Kurasa keluargaku sama saja..." Shikamaru menggerutu.

Melihat Shikamaru dan Shikadai serta Naruto dan Boruto. Sarada termenung sambil menundukkan wajahnya. Ia memikirkan sesuatu.
"Ayah dan Aku..."

"Aku tak pernah bertemu dengannya sekalipun...""Dia pergi saat aku masih bayi..." pikir Sarada.


Sarada kini sampai di rumah keluarganya, ia memperhatikan foto ayah dan keluarganya
"Ayah... Apa dia juga memakai kacamata?"

Di luar rumah, Sakura, ibu Sarada sedng menjemur pakaian. Sarada menemui ibunya itu.

"Hmm.. Apa?" tanya Sakura
"Apa ayah memakai kacamata.." Sarada bertanya.
"...."
"Kurasa... dia tidak memakainya... Kukira begitu." jawab Sakura

"Kukira...? Kau menikahinya dan kau mengiranya..." Sarada menanggapi jawaban Sakura.
Sakura terlihat sedih. "Hmm, ayahmu jarang di desa saat kecil dulu.. sekarang juga sih, tapi..." ucap Sakura

"Hey bu... Ibu benar istrinya kan?!"
"Sekarang, apa sih maumu!! Tingkahmu aneh sekali hari ini!!" jawab Sakura kesal sambil mengepalkan tangannya.

"Yang aneh itu hubungan ibu dengan ayah, dan aneh itu adalah fakta, jujur saja."
"Sarada!!!" Brrraaakkkk... Sakura meninju tanah sekat Sarada dengan kekuatannya hingga hancur

Sakura menatap kesal kearah Sarada, Sarada nampak sedih, Sakura lalu berubah sedikit tenang.

"Maaf sudah membentakmu, ayahmu pergi untuk pekerjaan penting, dia pasti akan kembali secepatnya.."
Sarada mengeluarkan air mata
"Aku yakin, perasaan kita telah menyatu, jadi aku juga yakin dia pasti baik-baik saja" Sakura menenangkan Sarada

"Bagaimana ibu bisa seyakin itu?"
Namun tiba-tiba, tanah yang tadi dipukul Sakura retakannya menjalar kerumah mereka, rumah mereka pun tuntuh karena tanahnya amblas.


"Huh!" masih menangis Sarada terkejut.

"Ti..Tidak.. Rumah kita..." Sakura pingsan melihat rumahnya runtuh.

Hari sudah malam. "Tolong jaga ibuku" ucap Sarada kepada Shizune. Sakura dirawat dirumah Sakit.
"Syukurlah, dia sering pingsan akhir-akhir ini.."
"Baiklah, apa rencanamu? Aku bisa panggilkan orang-orang untuk membantu memperbaki rumahmu, tapi..." ucap Shizune

"Jangan khawatir, ada beberapa hal penting disana dan berarti bagi kami."
Sarada mencari sesuatu diantara puing-puing reruntuhan rumahnya. Ia mencari foto keluarganya.

"Ini dia.." Ia menemukannya.
"!" Namun ia menemukan sedikit kejanggalan.

Ia melihat sebuah foto lain dibelakang foto ibunya yang ada di samping foto ayahnya.
"Siapa orang samping ayah? Wanita yang memakai kacamata..."

Tenyata itu foto Karin, ada juga Suigetsu di sebelah Sasuke. Sarada heran dengan apa yang ia lihat.

Sementara di tempat yang jauh, telihat Sasuke berdiri ditengah hutan mengenakan jubah berwarna gelap.
"Hmmm? Gumam Sasuke sambil menoleh ke kiri.


#Sasuke kembali!

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »