Selamat membaca sobatmanga, kali ini kita membahas “Naruto Gaiden : Hokage Ketujuh Dan Musim Semi Merah Part I”. Jangan sampai lupa untuk meng-klik tombol like dan share ya sobat manga.
Scene dimulai dalam ruangan kelas. "!" Boruto dan Sarada sedang duduk di tempatnya masing - masing terkejut serius.
|Aburame Shino, Jabatan: Pengajar Akademi
"Aku yakin kalian pasti tahu ini" Ucap Shino sambil mengangkat ikat kepala dengan lambang Konoha. Penampilan Shino sama seperti saat chapter 700, mengenakan penutup mata mirip Robocob. "Betul, ada alasan kenapa aku menunjukan ini sekarang..."
"Itu karena ujian kelulusan kalian akan berlagsung minggu depan." lanjut Shino.
Halaman 2-3, menunjukan pemandangan dari angel patung Nanadaime Hokage: Naruto, terlihat desa Konohagakure membentang dibawah.
"Oh man, sungguh menyakitkan..." ucap Shikadai yang sedang duduk bermasalah di samping Chouchou dan Inojin.
"Aku mau ikut ujian sialan itu kalau memang bisa menurunkan berat badan." ucap Chouchou. Kemudian Inojin juga menjawab, "Bagaimana dengan kelancangannya... Bukankah kalian juga mengikutinya!?"
Scene pindah ke tempat duduk Boruto. "Akhirnya sampai disini ya, Boruto..." tanya anak laki-laki berambut biru muda yang duduk disamping Boruto.
"Yosh! Gampang mah!" Jawab Boruto meremehkan.
Shino menjelaskan lagi, "Instruksinya akan dijelaskan hari itu juga." Mendengar hal itu, murid-murid bersorak semnagat, "Wookke, aku benar-benar akan menjadi seorang Ninja!" "Akhirnya kita menuju ke intinya!"
Lain ditempat Sarada, ia hanya diam sambil memikirkan sesuatu, "Aku tak mengerti... Jadi bagaimana kalau melewati ujian itu? Mereka mencoba menjadi apa? Ninja...!? Lalu, bagaimana kalau sudah menjadi Ninja!? Apa sih artinya menjadi Ninja!? Ninja inilah, Ninja itu lah... Menyebalkan..." gumam Sarada sambil mengerutkan alisnya dan terdiam di tempat duduknya.
Halaman berwarna berakhir, begitupun juga dengan scene di dalam ruang kelas. Kini scene beralih ke luar, dijalan saat mereka pulang dari akademi.
"Ya ampunnn!" keluh Chouchou yang sedang berjalan dengan Sarada ditengah kerumunan pejalan kaki. Sarada bertanya, "Ada apa Chouchou?"
"Menghadap ayah dan melakukan Ujian... Latihan sepanjang hari... Semuanya selalu begitu... Ditambah..." jawab Chouchou. "Oh.." ucap Sarada. "Kau tahu kan, aku tak peduli dengan latihan sialan itu... Apa-apan sih ya... Ayo kita makan Anmitsu saja."
"Mungkin sebaiknya kau pergi latihan...", saran Sarada. "!?" Chouchou kaget, lalu megerutkan alisnya tanda ia kesal.
"Apa-apaan, kau malah begitu padaku sekarang! Ya ampun, aku kesal jadinya! Memang, kau itu Sadara dari Uchiha... Mungkin itulah sebabnya kau anggap ini cuma lelucon, tapi... Semuanya bilang begitu, tapi... Jujur saja, aku kurang begitu mengerti..." ucap ChpuChpu dengan kesal.
"Kalau begitu berarti ya bukan masalah." jawab Sarada yang nampaknya juga kesal. Chochou bertanya balik, "Kalau bukan terus apa??"
"..." Sarada menunduk dan melirik Chouchou, ia menyadari kedatangan seseiorang. "Waktunya kau bertemu ayah..." ucap Sarada dengan tenang. "Hey, Chouchou!" benar kata Sarada, dari jauh Chouji berteriak dan melambaikan tangan sambil memegang snack.
"!" Chouchou kaget.
"Huh!" orang di samping Chouji kaget.
"Ugghh! Menyabalkan sekali!", ucap Chouchou.
"Hey, ngomong-ngomong bagus banget ya orang dewasa berkeliaran di jalan sambil membawa snack kentang ditangannya..." Ucap Sarada mengejek Chouchou.
"Bukan begitu! Snacknya rasanya asin! Kenapa yang dia tahu aku lebih suka yang rasa kaldu! Sial... Aku takkan pernah memahaminya!" Ucap Chouchou kesal lagi.
Sarada menjawab. "Huh.. Begitu ya..."
"Hai yang disana, Sarada-chan!", sapa Chouji sambil menghampirinya. "Halo, baiklah, kalau begitu aku pulan..." jawab Sadara.
"Ya, sampai jumpa...", jawab Chouchou sambil dada-dadah.
Scene pindah ke patung wajah Naruto masih dicoret-coret dengan cat merah...
Jdakkk! Tiba-tiba saja Boruto menendang ayahnya sendiri, dengan tangan kirinya, Naruto menghalaunya.
Kemudian Naruto balik meninju dengan tangan kanan yang masih diperbannya, dan Bofff! Boruto yang terkena tinjuan itu menghilang menjadi asap putih. "! Bunshin!? pikir Naruto.
Tapp! Naruto mendarat diatas sebuah gedung. "Aku disini!", dari jauh Boruto memberitahukan keberadaannya.
"Beraninya dia menipu ayahnya... Kagebinshin!", Naruto membuat segel tangan kagebunshin.
Dari bawah terlihat Sai dan Inojin melihat Naruto yang masih berada diatas bangunan,
"Hokage ke-7... Memang kasihan sekali kau..." ucap Sai dari jauh.
"!" Naruto terkejut.
"Ninpou Chouju Giga!" Inojin mengeluarkan jutsunya.
Toeng! Keluar seperti Naga kecil dari gulungan Inojin.
"Yahh, begitulah.. Kalian bedua tak ada masalah kalau soal latihan, tapi..." Ucap Naruto sambil garuk-garuk kepala dengan telunjuk jarinya.
Bersambung di Part II ya sobatmanga
EmoticonEmoticon