Baca Komik One Piece Chapter 1 Versi Teks

Kali ini Sobat Manga akan Share One Piece Chapter 001 Versi Teks, Oke Simak Di Bawah ini.

Baca Manga One Piece Chapter 1 Versi Teks

Versi Teks One Piece Chapter 1

Gol D Roger, sang raja bajak laut telah memperoleh segalanya. Kekayaan, Ketenaran, Kekuatan, semua telah ia dapatkan. Kata-kata terakhir yang ia ucapkan sebelum kepalanya dipenggal menginspirasi seluruh dunia untuk bertualang menuju lautan.

"Hartaku? Kalau kalian menginginkannya aku akan memberikannya. Carilah, aku meninggalkannya di suatu tempat!!"V

Mereka yang berkumpul untuk menyaksikan eksekusi itu bersorak, teriakan yang merupakan tanda bagi dimulainya era keemasan Bajak Laut!!

One Piece Chapter 1 - Romance Dawn
Penulis : Admin Beelze

Desa pelabuhan kecil, satu tahun yang lalu kapal bajak laut menggunakan tempat itu sebagai markas. Angin berhembus dari Timur, melewati desa yang damai itu.

"Hei Luffy!!!!" orang-orang di atas kapal bajak laut itu berteriak pada anak kecil yang berdiri di ujung kapal mereka.

"Hmph!!" anak kecil itu tak mau turun, ia berdiri dengan gagahnya sambil memegang sebuah pisau. Ialah Monkey D Luffy, anak yang akan menjadi orang terpenting di era bajak laut ini.

"Sudah cukup main-mainnya, sekarang kalian harus menganggapku secara serius!!" Luffy mengangkat tinggi-tinggi pisau yang ia bawa dengan tangan kirinya. "Lihatlah seberapa tangguh diriku!!"

"Hahaha!!" Shanks tertawa, "Sudahlah hentikan, apa pun yang kau mau lakukan itu.."
"Apa dia mau memperlihatkan pertunjukan bodoh lagi?"

Sraaattt!!! Luffy menggores bagian bawah mata kirinya dengan pisau yang ia bawa.
"Haaahh!?" orang-orang kaget.

"Gyaaaaaahhhh!!!!!!" Luffy berteriak kesakitan.
"Dasar bodoh apa-apaan kau tadi itu hah!!??"
"Aduuuhh!!!"

Selanjutnya mereka semua minum-minum di sebuah bar.
"Untuk keberanian Luffy dan pelayaran kita!! Bersulang!!! "

"Hahaha!!! Ayo minum semuanya!!"
"Beer!! Minum Beer lagi!!!"

"Hei, itu daging milikku!!!"
"Sudah tidak lagi, aku yang akan memakannya!!!"

"Sudah jangan berkelahi, bikin rusak kesenangan kita saja!!"

"Tadi itu tidak sakit sama sekali." ucap Luffy meski air mata masih tergenang di bawah matanya.
"Pembohong!! Tadi itu tindakan yang bodoh kau tahu!!" bentak Shanks.

"Aku tak takut dengan rasa sakit!! Bawalah aku ikut dalam pelayaran kalian yang selanjutnya!! Aku juga mau menjadi bajak laut!!"

"Kau? Bajak laut? Mustahil!!!" ucap Shanks lagi, kapten Bajak Laut, si Rambut Merah Shanks.

"Luffy, kau tahu kenapa kami memanggilmu jangkar? Itu karena kau tak bisa berenang, bisanya cuma tenggelam!! Hahaha!!"

"Tapi selama aku tak jatuh dari kapal tak apa-apa kan kalau aku ini jangkar!? Lagi pula aku ini seorang petarung yang tangguh!!" ucap Luffy. "Aku sudah berlatih, tinjuku ini sama kuatnya dengan tembakan pistol!!"

"Pistol, eh? benarkah begitu..."
"Kau meragukanku ya!?"

"Tenanglah Luffy!!" ucap rekan-rekan Shanks.
"Ayo kita bersenang-senang!!"
"Yah, bajak laut selalu bersenang-senang!!"
"Lautan begitu luas dan ada banyak sekali daratan untuk dijelajah!!"
"Dan yang paling penting, bajak laut itu bebas!!"

Mendengar itu semua Luffy makin termotivasi untuk menjadi bajak laut.
"Berhenti mengisi kepalanya dengan ide-ide gila seperti itu.." ucap Shanks.

"Tapi itu benar, kan?"
"Iya benar!!"

"Ayolah kapten, sekali ini saja kita ajak anak ini.."
"Ya!!!!" Luffy sangat berharap.

"Baiklah, tapi satu dari kalian harus tetap tinggal di sini." ucap Shanks.
"Ah maaf ya Luffy, tidak jadi saja, ayo minum-minum!!" orang-orang tadi langsung menjauhi Luffy.

"Hei kukira kalian ada di pihakku!!" teriak Luffy.

"Kau itu masih terlalu kecil, mungkin sepuluh tahun lagi aku akan memberimu kesempatan." ucap Shanks.
"Kapten Shanks!! Kuberitahu kau satu hal, aku ini bukan anak kecil!!"
"Jangan marah-marah begitu, ini minumlah susu ini dulu.."
"Oh makasih ya kapten!!"

"Hahahahaha!!! Lihat kan, mana ada bajak laut yang minum susu!!"
"Dasar licik!!!!" Luffy menyesal telah meminum susu itu.

"Hmph!! Aku muak dengan ini semua.." Luffy meninggalkan Shanks. "Aku bahkan sampai menusuk wajahku supaya bisa diajak ikut.."

"Luffy.." salah seorang anggota bajak laut Shanks memanggilnya, Benn Beckman. "Kapten melakukannya demi kebaikan semuanya.."

"Kenapa kau bisa berkata seperti itu?"

"Keselamatan seluruh kru dan kapal berada di pundaknya, menjadi bajak laut itu tak selalu cuma soal bersenang-senang." ucap Benn Beckman. "Ada banyak sekali tugas seperti merampas, mengambil sandera, minum minuman keras, dan tentu saja berenang!"

"Kapten tahu bahaya yang ada di lautan, bahaya yang bisa membunuhmu dengan ribuan cara! Jadi dia bukannya mau menghancurkan impianmu sebagai bajak laut..."

"Yah!! Shanks cuma mau mempermainkanku!!" ucap Luffy.
"Hei jangkar!!" Shanks memanggil Luffy dengan nada meledek.
"Tuh kan!!"

"Kapten Shanks, aku senang kalian semua menikmati minumannya.." ucap Makino, gadis pemilik bar itu.

"Ahaha, aku suka sekali mempermainkan anak kecil ini!" ucap Shanks.
"Hmm, sepertinya dia ada benarnya juga." ucap Benn Beckman.

"Luffy, apa kau mau memesan makanan??" tanya Makino.
"Ya, taruh saja itu sebagai utang hartaku!!" ucap Luffy.

"Utang harta? Jangan menipu orang seperti itu.." ucap Shanks.
"Aku akan menjadi bajak laut dan menemukan banyak harta, lalu akan kubayar semuanya dengan itu!!" ucap Luffy.

"Hahaha, mari kita buat perayaan saat kau kembali nanti.." ucap Makino sambil tertawa.
"Hee Hee..." Luffy tersenyum.

Tak lama kemudian, pesanan daging pun tiba.
"Shanks..." Luffy memanggil sambil menggigit sepotong daging.
"Ada apa, bocah?"

"Berapa lama lagi kau akan tinggal di desa ini?"
"Hmmm, coba kita lihat... Kami telah menggunakan desa ini sebagai markas selama satu tahun, kurasa setelah dua atau tiga pelayaran lagi kami benar-benar akan pergi menuju Utara.."

"Yosh, dua atau tiga pelayaran lagi ya.." Luffy menghabiskan daging di piringnya. "Sampai saat itu tiba aku akan belajar berenang!!"

"Ide yang bagus, bocah, lakukan saja apa yang kau mau.." ucap Shanks.

Bruakkk!!! seseorang tiba-tiba saja masuk dengan cara menendang sebelah pintu bar itu sampai pintunya terlempar. "Bandit gunung mau lewat!!"

Ternyata yang datang adalah kawanan bandit gunung, pemimpin mereka masuk ke dalam bar itu sambil menjelek-jelekan Shanks dan yang lainnya. "Heh, jadi kalian menyebut diri kalian bajak laut, hah? Bagiku cuma kumpulan pecundang.."

Lelaki itu bernama Hisuma, pemimpin bandit gunung.

"Kami adalah bandit gunung, ooh, jangan sampai pipis di celana seperti itu, kami kemari bukan untuk macam-macam kok. Beri kami 10 barrel bir maka kami akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak melukai siapa pun.."

"Maaf ya.. tapi beernya sudah habis.." ucap Makino.
"Aneh sekali, lalu apa yang diminum para bajak laut ini? Jus buah?"

"Kami baru saja kehabisan beer.." ucap Makino.

"Aku jadi merasa tidak enak, sepertinya kami sudah memesan semua beer yang ada di sini, maaf ya.." ucap Shanks. "Mau kuberi sebotol? Masih belum dibuka loh.."

Prankkk!!! bandit itu menghantam kepala Shanks dengan botol berisi minuman yang ia berikan. Botolnya sampai pecah dan minumannya tersebar ke mana-mana.

"Kau mau mempermainkanku ya? Satu botol mau dipake buat apa, hah!?" bentak bandit itu.
"Duuuh, jadi berantakan..." ucap Shanks.

"LIhat ini..." bandit itu menunjukkan poster buronan dirinya. "Kepalaku ini harganya 8 juta Berry, aku ini penjahat buronan. Aku sudah membunuh 56 orang, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang bodoh sepertimu."

"Jaga prilakumu kalau kau masih senang bernapas.." ucap bandit itu lagi. "Kalau kalian orang yang pintar, segeralah pergi dari sini jadi aku tak akan pernah melihat pantat kalian lagi..."

Shanks diam saja, ia malah sibuk membereskan pecahan botol di lantai. "Maaf ya Makino-san, tolong ambilkan kain nanti biar aku yang membersihkan semua ini.."

"A-Ah, baik.." ucap Makino.

Trankk!!! Hisuma menarik pedangnya lalu menebas botol-botol lainnya sampai hancur.

"Kau suka bersih-bersih, kan? Tuh aku kasih kerja tambahan.. bodoh..."

Hisuma dan anak buahnya pun meninggalkan bar itu. "Selamat tinggal, pecundang..."

"Di sini tidak ada beer, ayo cari di desa sebelah!!" mereka semua pergi.

"Apa kau baik-baik saja, kapten??" Makino menghampiri Shanks.
"Fiuh..." Shanks menghela napas.

"Hahahaha!! Kapten!!" rekan-rekan Shanks malah tertawa.
"Kau menghajarmu habis-habisan ya, hahaha!!"

"Hahaha!!!" Shanks juga malah ikut tertawa.

"Kalian pikir ini lucu, hah!?" Luffy marah-marah.
"Eh?"

"Dia sudah membuatmu terlihat seperti pecundang!! Kenapa kau tidak melawannya!? Jumlah mereka mungkin saja lebih banyak dari kalian, dan mereka mungkin saja kelihatan kuat, tapi lelaki macam apa yang membiarkan dirinya terlihat seperti sampah dan kemudian tertawa!? Kalian bikin malu bajak laut saja!!"

Sejenak Shanks terdiam lalu berkata, "Saat tumbuh dewasa nanti, kau akan mengerti, bocah.. Lagi pula dia cuma menghantamku degan beer, membunuh orang yang tak perlu dibunuh tak akan menjadikanmu seorang laki-laki."

Luffy masih ngambek.
"Hei, mau pergi ke mana?"
"Hmph!! Mau cari angin!!"

Shanks memegang tangan Luffy, namun Luffy tetap bisa berjalan maju. Tangannya memanjang.
"Eeeehhh!?" orang-orang langsung kaget saat melihatnya.

"Ta-Tangannya melar!? Apa ini berarti dia.."
"Apa jangan-jangan dia..."

"Ada apa dengan tanganku!!???" Luffy pun kaget.

"Tidak ada!!!" ucap Lucky Roo saat mengecek kotak harta mereka.
"Haah!?"

"Buah Gomu Gomu yang kita ambil dari kapal musuh hilang!!" teriak Lucky Roo. Ia lalu memperlihatkan gambar buah bermotif aneh pada Luffy, "Luffy!! Apa kau sudah memakan buah yang bentuknya seperti ini!?"

"Yah.. aku memakannya sebagai pencuci mulut, rasanya tidak enak sih..."

"Itu buah Gomu Gomu!!!!!!" Shanks menjewer mulut Luffy. "Itu adalah buah iblis yang merupakan salah satu harta lautan!! Kalau kau memakannya, seluruh tubuhku akan jadi seperti karet dan kau tak akan bisa berenang lagi seumur hidupmu!!!"

"Apaaaaa!!? Tidaaaaaaakkk!!!!!" teriak Luffy dengan mulut yang melar.
"Dasar kau bocah bodoh!!!" teriak Shanks.

Beberapa hari kemudian, Luffy mulai terbiasa dengan kondisi tubuhnya. Di pagi yang cerah, seperti biasa ia mengunjungi sebuah kedai ikan. "Hei Pak Fish Monger!! Beri aku ikan!!" pinta Luffy sambil tersenyum. Kelihatannya hari itu Luffy senang sekali.

"Hei bocah karet!! Kenapa belakangan ini kau kelihatan girang sekali!? Para bajak laut itu akan berlayar hari ini tanpamu loh!!" ucap pak penjual ikan. "Kau juga tak akan bisa berenang seumur hidupmu, kan!?"

"Itu bukan masalah, kalau aku tenggelam seperti jangkar, maka aku hanya perlu menjadi bajak laut yang tak pernah terjatuh dari kapal!! Aku senang bisa memakan buah Gomu Gomu, lihat apa yang bisa kulakukan sekarang!!" Luffy menjewer kedua pipinya.

"Kau pikir dilihat orang-orang karena tubuhmu aneh itu bagus, hah!? Desa ini tak butuh orang-orang bodoh lagi, nak!!" ucap pak mayor yang tiba-tiba saja datang.

"Selamat pagi pak mayor!!"

"Untuk terakhir kalinya Luffy, aku tak akan mengizinkanmu menjadi bajak laut!! Itu akan membuat desa ini terlihat buruk!! Aku tahu kapten itu bukan orang yang jahat, tapi tetap saja menjauhlah dari para bajak laut itu!!"

Luffy tak peduli dan menutupi kedua telingannya dengan jari.

Saat ini di bar, hanya ada Makino dan Luffy.
"Para bajak laut itu sudah pergi cukup lama, apa kau merindukan mereka, Luffy?"
"Setelah para bandit itu menghajar mereka? Tidak sama sekali!" ucap Luffy.

Luffy masih kesal dengan Shanks dan yang lainnya. "Aku benar-benar salah menilai mereka! Kupikir mereka itu orang-orang yang kuat dan pemberani.."

"Apa kau yakin? Mungkin terkadang malah butuh keberanian untuk tidak bertarung." ucap Makino.
"Kau tidak mengerti saja, Makino, lelaki sejati itu harus terus berdiri mempertahankan dirinya apapun yang terjadi."

"Benarkah begitu? Kurasa aku memang tidak mengerti.." ucap Makino sambil tertawa.
"Ya kau tidak mengerti." Luffy tampak masih kesal.

"Permisi.." seseorang tiba-tiba saja berkunjung ke bar itu. Orang itu lagi, Hisuma dan kawanan banditnya.

"Tidak ada bajak laut ya hari ini? Baunya jadi makin baik.. Kebetulan kami ada di area ini, jadi sekalian saja mampir kemari.."

Hisuma dan bandit-bandit itu duduk memenuhi meja bar, Makino dan Luffy masih terdiam di tempat mereka. "Tunggu apa lagi? Kami ini pelanggan!! Beri kami minuman!!" teriak Hisuma.

Setelahnya hal buruk terjadi, Makino pun langsung berlari menuju rumah pak mayor. "Mayor!! Ada masalah!!" teriaknya.

"Eh? Ada apa, Makino?" pak mayor yang lagi asyik ngopi jadi kaget.
"Luffy... Dan para bandit gunung!!"

Ya, Luffy saat ini sedang bersama dengan para bandit gunung itu. Luffy yang seorang diri dikerumuni oleh puluhan pria dewasa yang jahat itu.

"Kau punya tubuh yang aneh ya, bocah.."
"Pukulan dan tendangan kami tidak menyakitimu sama sekali.."

Mereka berada di tengah-tengah desa, orang-orang mau membantu Luffy tapi mereka tak berani, orang-orang hanya bisa mengintip dari balik jendela.
"Hei, kita harus pergi menolong Luffy!!"
"Apa kau gila!? Bandit-bandit gunung itu akan membunuh kita!! Apa lagi, yang memulainya itu Luffy sendiri!!"

"Kurang ajar kau!!!" Luffy membentak Hisuma. "Sebaiknya kau menarik kembali kata-katamu, brengsek!!"

"Yah kau memang mahluk yang aneh, bocah karet?" Hisuma menjewer pipi Luffy sampai melar lalu membantingnya ke tanah.

"Sialan kau... akan kubuat kau membayar semua ini...!!"

"Hmm, kau itu mahluk yang unik, mungkin aku bisa menjalmu ke pertunjukan dan mendapatkan banyak uang dari itu.."

"Hyaaaahhh!!!!" Luffy berlari ke arah Hisuma sambil membawa sebongkah kayu.
"Dasar kau bocah keras kepala!!" Hisuma dengan mudahnya menginjang kepala Luffy.

"Aku tadi hanya minum-minum dan mengobrol dengan teman-temanku, aku tak mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaanmu kan.." ucap Hisuma sambil masih menginjak kepala Luffy.

"Ya kau melakukannya!! Sekarang minta maaflah!!!" Luffy tetap tak mau menyerah.

Dari kejauhan, orang-orang jadi makin mengkhawatirkannya.
"Dasar si Luffy itu!! Kenapa ia harus melawan bandit sih!?"

"Jauhkan kakimu dari wajahku!! Kakimu bau sekali monyet gunung!!" teriak Luffy.

"Lepaskan anak itu!!" pak mayor datang bersama Makino.
"Kumohon lepaskan dia.."

Pak mayor kemudian bersujud di hadapan para bandit gunung. "Aku tak tahu apa yang sudahLuffy lakukan, dan aku tak punya niat untuk melawan kalian, tapi kalau kalian butuh uang, kami bisa mengusahakannya, tapi tolong jangan sakiti anak itu!!"

"Mayor..."

"Usaha yang bagus, pak tua, kau tahu bagaimana cara kerja dunia ini.." ucap Hisuma. "Tapi sayang sekali semuanya sudah terlambat, tak ada lagi yang bisa menyelamatkan bocah ini, dia sudah melakukan sesuatu yang tak bisa dimaafkan, dia sudah mencoba untuk menyerangku.. dan dia memanggilku monyet!!" Hisuma terus menginjak-injak kepala Luffy.

"Yang pertama kali mulai sebenarnya kau, monyet sialan!!!"

"Haah...." Hisuma mengeluarkan pedangnya. "Tidak jadi, aku tidak akan menjualmu. Aku akan membunuhmu saja." ucapnya.

"Luffy!!!" teriak Makino.
"Kumohon maafkan dia!!" teriak pak mayor.

Saat itulah, lelaki itu datang. "Saat aku sampai di pelabuhan, tak ada seorang pun yang datang untuk menyapa kami, aku jadi bertanya-tanya apa yang terjadi.." ya, Shanks.

"Ternyata kau lagi ya, bandit gunung!" ucap Shanks sambil tersenyum.
"Kapten Shanks..."

"Luffy! Bukannya tinjumu itu seperti pistol?"
"Diam kau!!" teriak Luffy.

"Hmph!! Kalian para bajak laut masih di sini rupanya? Aku tak tahu apa mau kalian, tapi sebaiknya kalian menjauh atau kami akan menghabisi kalian semua, pecundang..."

Shanks tak peduli dan terus berjalan maju.
"Apa kau tak dengar dia? Jangan mendekat.." salah seorang anggota bandit gunung menodong Shanks dengan pistol. "Kalau kau terus mendekat aku akan menembak kepalamu! Hahaha!!"

"Saat ini hidupmu sedang terancam, kalau aku jadi kau, aku tak akan menodongkan pistol seperti itu.." ucap Shanks.

"Apa maksudmu!?"

"Kubilang, menodongkan pistol itu tidak aman.."

Bang!!!! Lucky Roo menembak bandit yang menodong Shanks tepat di kepalanya. Bandit itu pun ambrok dan tewas seketika.

"!!!" orang-orang kaget.

"A-Apa yang sudah kau lakukan!?" teriak bandit lainnya.
"Kau menyerang saat dia lengah, itu tidak adil!!!!"

"Tidak adil?"
"Jangan banyak bicara kalian bangsat, kalian tidak sedang berurusan dengan pendeta." ucap Benn Beckmen.

"Kami ini bajak laut, kami tak mengikuti peraturan." ucap Shanks.

"Ini bukan urusan kalian!!" teriak bandit lainnya.

"Dengarkan ini baik-baik, kalian boleh saja menuangkan minuman atau melempar makanan ke arahku, kalian bahkan boleh saja meludahiku, aku hanya akan menertawakannya saja. Tapi... Jangan ada seorang pun yang menyakiti temanku!!"

"Teman?" wajah Luffy masih diinjak.

"Hahahaha!!!! Kata-kata yang bagus sekali!!" teriak Hisuma sambil tertawa. "SUngguh mengintimidasi sekali, kalian para bajak laut menghabiskan waktu kalian di atas kapal kecil sambil jalan-jalan keliling lautan, kalian pikir kalian punya kesempatan untuk melawan kami!? Jangan membuatku tertawa!!"

Hisuma lalu memerintahkan para anak buahnya untuk bertarung, "Bunuh mereka semua!!"

"Hyaaa!!!!" para bandit pun melesat sambil menganggarkan pedang mereka. "Mati kau!!"

"Kapten, biar aku yang mengurusnya.." ucap Benn Beckman.

Csss!!! Lelaki itu menusukkan rokok yang barus saja dihirupnya ke mata salah seorang bandit yang hendak menebasnya. "Gyaaaahhh!!!" bandit itu pun terkapar.

"Heh..." Benn Beckmen kemudian memegang senapan miliknya seperti orang memegang pedang, lalu menggunakannya untuk menghajar habis-habisan seluruh bandir yang ada di tempat itu. Hingga akhirnya, yang tersisa cuma Hisuma.

Benn Beckman kembali menyulut rokok sambil menodongkan pistol ke arah Hisuma, "Tadi kau bilang sesuatu tentang bajak laut dan bandit gunung, ya? Biar kuberitahu satu hal, kalau kalian mau melawan kami, sebaiknya bawalah kapal perang..."

"Dia... kuat sekai!" ucap Luffy.
"Wow.." Makino kaget, mungkin baru pertama kali ini mereka benar-benar melihat kelompok Shanks bertarung.

"Ta-Tapi!! Bocah ini yang memulainya!!" Hisuma kini ketakutan, keberanian dan keangkuhan yang sebelumnya ia tunjukan telah melayang entah ke mana.

"Tak masalah, kepalamu ada harganya, kan?" ucap Shanks. Tapi tiba-tiba, Bomb!!!! Hisuma melempar bom asap. Dan saat asapnya menghilang, Hisuma dan Luffy sudah tak ada lagi di sana.

"Luffy!!?"

"Oh tidak!!! Aku sudah membiarkan mereka kabur!! Kita harus menyelamatkan Luffy!!" teriak Shaks panik.

"Tenanglah kapten!! Ayo semuanya cari mereka, pasti nanti ketemu!!" ucap Lucky Roo.

"Hmmm, kapten..."

Ternyata, Hisuma membawa kabur Luffy ke tengah lautan. Saat ini, mereka berdua berada di atas sebuah perahu kecil. "Hahaha!!" Hisuma tertawa. "Sungguh pelarian diri yang luar biasa, pasti tak ada yang menyangka kalau bandit gunung bersembunyi di lautan..."

"Aku membawamu sebagai sandera, tapi kurasa sekarang kau sudah tak ada gunanya lagi. Aku sudah membunuh 56 orang, apa aku harus menambahkan 1 orang lagi ke daftar itu?"

"Sialan kau!!" Luffy ingin memukul tapi serangannya tak kena sama sekali.
"Cih, selamat tinggal.." Hisuma menendang Luffy ke laut.

"Sialan..." Luffy benar-benar kesal, kesal dengan dirinya sendiri, "Aku bahkan tak bisa memukulnya sama sekali..."

"Hahaha!!!!" Luffy teringat kejadian di bar waktu itu. Kenapa ini bisa terjadi, kenapa berakhir dengan para bandit yang menghajar Luffy, semua bermula dari kekesalan Luffy saat mereka menjelek-jelekan Shanks dan rekan-rekannya.

"Apa kalian melihat wajah para bajak laut itu, Hahaha!!!" waktu itu semua bandit tertawa.
"Aku melemparinya botol tapi dia tak melawan sama sekali, dasar lemah!!!"

"Pecundang seperti mereka bikin aku mual saja, harusnya kubunuh saja mereka semua.."
"Yah, bajak laut memang cuma bisa bicara!!"

"Tarik kata-katamu itu!!" teriak Luffy. Mulai dari sanalah pertengkaran itu dimulai.
"Hentikan, Luffy!!" ucap Makino.

Luffy tak peduli dan terus berteriak ke arah para bandit, "Tarik kembali kata-katamu soal Shanks!! Dia bukan pecundang!! Berhenti menjelek-jelekan Shanks!!!"

Byarrrrr!!! Luffy terjatuh ke dalam laut, dan parahnya, Luffy tak bisa berenang.
"Hahaha!!!" Hisuma tertawa, tanpa ia sadari, monster laut muncul dari belakang perahunya, dan saat ia menoleh, semuanya sudah terlambat.

"A-Apa-apaan i-"

Gyaahhhhh!!! Monster itu memakan perahu beserta Hisuma yang masih ada di dalamnya.

"Gyaaaa!!!" Luffy kesulitan berenang jadi semakin panik karena sekarang monster itu menuju ke arahnya. "Seseorang, tolong aku!!!! Gyaaaa!!!"

Grbbbb!!!! Monster itu berusaha menggigit Luffy, tapi tiba-tiba saja Shanks datang dengan cepat dan berhasil menyelamatkannya.

"Menjauh dari di sini.." ucap Shanks ke monster itu.

Shanks menatapnya, dan saat si monster melihat tatapan itu, ia langsung ketakutan dan masuk kembali ke dalam lautan.

"Luffy, maafkan aku ya, Makino sudah cerita apa yang sebenarnya terjadi, kau berusaha supaya mereka tidak menjelek-jelekanku ya.." ucap Shanks sambil tersenyum. "Hei, berhentilah menangis, kau itu anak yang tangguh, kan?"

"T-Tapi... Shanks!!! Tanganmu....!! Huaaa!!!!" Luffy menangis.

Shanks berhasil menyelamatkan Luffy, tapi sebagai gantinya, tangan kirinya putus kibat gigitan monster tadi. "Ini cuma tangan, aku senang kau baik-baik saja..."

"Huaaaaaaa!!!!!" tangisan Luffy semakin keras.

Luffy akhirnya mengerti kenapa Shanks tak mau membawanya berlayar. Bahaya yang ada di lautan terlalu besar, dan saat ini dia masih belum cukup kuat. Tapi dari semua itu, kini Luffy sadar betapa hebatnya Shanks itu. Ia berjanji kalau suatu hari nanti ia akan menjadi orang yang hebat seperti dia.

Hari ini adalah perpisahan.

"Jadi, kalian tak akan kembali lagi ke desa ini setelah pelayaran ini?"
"Ya, begitulah.." ucap Shanks.

"Kami telah menggunakan tempat ini sebagai markas begitu lama, mungkin malah terlalu lama. Apa kau sedih?"

"Ya, aku sedih, tapi aku tak akan memintamu untuk mengajakku bersamamu." ucap Luffy, "Aku sudah memutuskan untuk membuat kelompok bajak lautku sendiri.."

"Kau tak mungkin bisa menjadi bajak laut, bocah!" Shanks masih mengolok-olok Luffy.
"Aku akan jadi bajak laut!!" teriak Luffy. "Suatu hari nanti aku akan memiliki kapal dan kru yang lebih hebat darimu!! Dan kami akan mendapatkan harta karun terbesar di dunia!!!"

"Aku akan menjadi Raja Bajak Laut!!!"

"Ingin jadi lebih hebat dari kami, eh? Kalau begitu... tolong lakukan sesuatu untukku..." Shanks menaruh topi yang selama ini ia kenakan di kepala Luffy. "Jagalah baik-baik, topi ini sangat berarti untukku."

"Berjanjilah kalau suatu hari nanti kau akan mengembalikannya padaku, saat kau sudah menjadi bajak laut yang hebat.."

Setelahnya Shanks meninggalkan Luffy, yang masih menangis di bawah topi jerami itu.

"Bocah itu akan benar-benar melakukannya suatu hari nanti.." ucap Benn Beckmen.
"Yah, sikapnya sama seperti saat aku masih kecil dulu.."

Setelahnya Shanks dan krunya pun berlayar, dan sepuluh tahun kemudian, dari tempat itulah, petualangan Luffy dimulai. Sepuluh tahun kemudian, pak mayor, Makino dan yang lainnya mengantar kepergian Luffy menuju lautan.

"Yah, akhirnya dia pergi berlayar juga ya, mayor, aku akan merindukan anak itu.." ucap Makino.
"Tapi kalau dia jadi bajak laut, dia hanya akan bikin malu desa ini saja.." ucap pak mayor.
"Aku tak pernah menyangka dia benar-benar akan melakukannya!!" ucap warga lainnya.

Luffy telah berada di tengah lautan, hari yang cerah di atas perahu kecilnya. "Wow! Hari yang cerah untuk memulai pelayaran!!" ucapnya.

Grooooaaaarrr!!! mendadak monster yang waktu itu muncul di hadapan perahu Luffy.
"Ooh!! monster pelabuhan, maaf ya, tapi terimalah serangan yang sudah kusempurnakan sejak terakhir kita bertemu ini!!"

Luffy tersenyum dan bersiap-siap, "Gomu Gomu no... Pistol!!!!"

Luffy menghantam pipi monster itu dengan tinju yang lebih dahsyat dari tembakan pistol. Satu serangan dan monster itu terkapar. "Rasakan itu, ikan bodoh.."

"Hmm..." laut pun kembali menjadi tenang. "Pertama-tama, aku harus mencari kru. Kurasa sekitar sepuluh orang saja sudah cukup, kemudian aku butuh bendera bajak laut!!"

Luffy mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi sambil berteriak ke arah langit, "Lihat aku baik-baik, dunia!! Aku akan menjadi... Raja Bajak Laut!!!!"

Bersambung ke One Piece Chapter 2.

Thanks to KOPBI

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »